The Abominable Bride yang berarti pengantin yang keji
adalah judul edisi spesial kedua trailer Sherlock Holmes. Film garapan
Sutradara Douglas Mackinnon ini kembali diperankan oleh Benedict Cumberbatch
dan Martin Freeman sebagai Sherlock Holmes dan Dr. John Watson. Episode ini
mengambil setting tempat di London pada abad 19.
Alkisah, Inspektur Lestrade mendatangi kediaman
Holmes. Ia datang dengan wajah ketakutan dan bercerita mengenai seorang pengantin
wanita yang sedang mengamuk. Ia memegang dua pistol yang dengan mata merahnya
menembak brutal. Orang-orang di sekelilingnya berhamburan lari menghindari
tembakan tersebut. Beberapa saat setelah itu, sang pengantin bernama Emelia
Ricoletti ini secara sadar mengarahkan pistol ke mulutnya. “Duar!!” Emelia
mati. Ia bunuh diri di depan semua orang.
Anehnya, pada malam hari setelah kejadian tersebut,
seorang laki-laki bernama Thomas Ricoletti (suami Emelia) ditembak ketika
sedang berjalan. Pelaku penembakan tersebut adalah Emelia yang paginya
diketahui publik sudah tewas karena bunuh diri. Mendengar cerita tersebut,
Watson kaget bukan main. Sedangkan, ekspresi berbeda diberikan oleh Homes.
“Hebat!”, kata Holmes lantas beranjak dari kursi.
Holmes kemudian melakukan investigasi untuk melihat
kebenaran kasus tersebut. Hingga akhirnya ia dipaksa untuk menemui Microsoft
Holmes, kakaknya. Sudah menjadi rahasia umum, jika hubungan kakak-adik ini
memang kurang baik.
Setelah beberapa kali melakukan investigasi, Holmes
kemudian menemui Lady Carmichael yang meminta bantuan kepadanya. Carmichael
bercerita jika sang suami (Sir Eustace) mendapatkan teror dari Emelia. Ia
kemudian mulai melakukan diagnosa antar benang yang tersambung di kasus
tersebut.
Permasalahan baru terjadi tatkala Holmes tengah
memecahkan kebenaran kasus tersebut. Rival abadinya kembali. Moriaty tiba-tiba
hadir. Moriarty yang sudah meninggal karena bunuh diri secara tidak sengaja
menghantui upaya Holmes dalam mencari teka-teki kebenaran kasus Emelia.
Setelah berpikir dan menggunakan morfin untuk menambah
dimensi halusinasi guna menguatkan prognosa yang dibuatnya. Holmes kemudian
mengajak Watson ke suatu tempat untuk mengungkapkan kondisi tersebut. Disana ia
sudah ditunggu oleh Mary, istri Watson.
Di tempat tersebut, ada sekumpulan wanita yang sedang
melakukan sebuah ritual. Di tengah-tengah ritual, Holmes membuat kekacauan dan
menghentikan ritual tersebut. Ia kemudian menyampaikan khutbah hasil
investigasi kasus Emelia di tengah-tengah kerumunan.
Ternyata, dalang dari semua kasus yang melibatkan
kematian Emelia adalah gerakan kaum perempuan. Oleh Holmes, kasus ini dianggap
sebagai upaya perlawanan kaum perempuan akan ketidakadilan yang mereka dapat
selama ini. Sang sutradara sepertinya ingin menunjukkan bagaimana gerakan
perempuan di Eropa mulai bermunculan.
Dikemas dengan setting horor, oleh para kritikus, film
ini dianggap paling mendekati cerita asli di novel karya Sir Arthur Conan
Doyle. Menonton film ini tak kalah menakutkan dengan menonton film horor Jepang
atau Thailand, apalagi film horor Indonesia.